Laman

Rabu, 19 November 2014

MAKALAH TENTANG SUNGAI

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari–hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun.Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda–benda sampah seperti plastik, sampah organik,kotoran manusia, kaleng dan sebagainya. Pemandangan seperti ini kami lihat disungai Pandahan saat kami mengamati sungai itu, zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan bila di konsumsi terlihat disungai itu. Bagi masyarakat Pandahan, sungai adalah sumber air sehari–hari untuk kelangsungan hidup,tapi mereka kurang begitu peduli kandungan yang terdapat pada air tersebut.Oleh karna itulah kami membuat makalah ini untuk menyadarkan masyarakat disana akan bahaya sungai yang sudah.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Ø  Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air di sungai ?
Ø  Bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh air yang tercemar disana?
Ø  Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air di sungai Pandahan tersebut?



1.3. TEKNIK YANG DIAMBIL
Teknik yang kami ambil pada penelitian ini adalah Teknik Observasi yaitu pengamatan secara langsung pada tempat sampel yang diteliti (Sungai Tembeku ). Kelurahan kasang, kecamatan jambi timur, provinsi jambi.
1.4. TUJUAN
ü  Agar masyarakat Pandahan lebih dapat memahami bahaya polusi air.
ü  Agar dapat membedakan air yang bersih dan air yang sudah tercemar.
ü  Dapat lebih berhati- hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi.
ü  Dapat mengetahui kandungan air yang terpolusi.
1.5 BATASAN MASALAH
ü  Disini kami hanya membahas tentang sungai (tembeku) kel. Kasang.
ü  Tata cara mengukur debit menggunakan alat manual.
ü  Membahas sungai di daerah tembeku, kelurahan karang.
ü  Pencemaran yang terdapat di sungai tersebut.
1.6. MANFAAT PENELITIAN
Bagi peneliti:
ü  Mengetahui penyebab pencemaran air sungai.
ü  Mengetahui kualitas air sungai.
ü  Dapat menghimbau masyarakat tentang bahayanya pencemaran air sungai.


Bagi masyarakat:
ü  Agar masyarakat lebih menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas air sungai yang berguna dan bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari.
ü  Jika air sungai terjaga kebersihannya tidak akan terjangkit penyakit.
ü  Supaya masyarakat menyadari pentingnya sungai.
Bagi industri:
ü  Agar tidak membuang limbahnya pada aliran sungai terdekat.
ü  Agar dapat mengelola limbah terlebih dahulu sebelum dibuang pada aliran sungai.
ü  Agar semua pabrik yang ada, bisa menganalisi mengenai dampak lingkungan (AMDAL).









BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sungai
Sungai adalah tepat – tempat dan wadah – wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan (Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991).Berdasarkan Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, yang dimaksud wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2000 km2. Sungai mengalir dari hulu dalam kondisi kemiringan lahan yang curam berturut-turut menjadi agak curam, agak landai, dan relatif rata. Arus relatif cepat di daerah hulu dan bergerak menjadi lebih lambat dan makin lambat pada daerah hilir.Sungai merupakan tempat berkumpulnya air di lingkungan sekitarnya yang mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Daerah sekitar sungai yang mensuplai air ke sungai dikenal dengan daerah tangkapan air atau daerah penyangga. Kondisi suplai air dari daerah penyangga dipengaruhi aktifitas dan perilaku penghuninya (Wiwoho,2005). Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fingsi serba guna bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Menurut Mulyanto (2007) ada dua fungsi utama sungai secara alami yaitu mengalirkan air dan mengangkut sedimen hasil erosi pada Daerah Aliran Sungai dan alurna. Kedua fungsi ini terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi. Jenis-jenis sungai berdasarkan debit airnya klasifikasikan menjadi :


a. Sungai pemanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
b. Sungai periodik, adalah sungai yang pada waktu musim penghujan debit airnya besar, sedangkan pada musim kemarau debitnya kecil.
c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau kering dan pada waktu musim penghujan airnya banyak.
d. Sungai Ephemeral. Adalah sungai yang hanya ada airnya saat musim hujan dan airnya belum tentu banyak
2.2. EKOSISTEM SUNGAI
ekosistem secara umum terdiri atas 2 yaitu alami dan buatan. Sungai merupakan ekosistem alami. Ekosistem sungai memiliki sifat dari ekosistem itu sendiri seperti memiliki komponen abiotik dan komponen biotik. 
Ekosistem sungai merupakan contoh dari ekosistem lotik, yaitu air yang mengalir. Ekosistem sungai berbeda dengan ekosistem danau yang merupakan jenis ekosistem lentik (air yang tenang / tidak mengalir).
Oleh karena sungai merupakan ekosistem lotik, maka terdapat karakteristik dari ekosistem sungai itu sendiri yaitu:
Ekosistem sungai
Ekosistem sungai 
1.      Variasi spesies dalam ekosistem ini cukup tinggi
  1. Terjadi perubahan fisik terhadap ekosistem seperti mengendapan ataupun erosi.
  2. Airnya mengalir tanpa arah, dapat keluar dari ekosistem sungai itu sendiri
  3. Spesies makhluk hidup yang ada dalam ekosistem sungai beradaptasi dengan air yang mengalir terus menerus (perubahan fisik, fisiologis, ataupun perilaku).
Telah dijelaskan sebelumnya di bagian ekosistem bahwa terdapat perbedaan dai ciri atau sifat atau komponen yang ada pada ekosistem satu dan lainnya. Kali ini pada ekosistem sungai akan diterangkan tentang 2 komponen utama yaitu  abiotik dan biotik. 
Komponen abiotik ekosistem sungai yaitu:

Aliran air
Ekosistem sungai memiliki ciri khas ini, yaitu aliran air. Kemampuan atau derasnya aliran sungai mempengaruhi perubahan yang terjadi terhadap ekosistem itu sendiri dan diluar ekosistem itu. Semakin keras aliran sungai akan meningkatkan erosi dan pengendapan pada ekosistem sungai. Hal ini juga berpengaruh terhadap hewan dan tumbuhan serta makhluk hidup lain yang mampu hidup di ekosistem sungai tertentu.

Cahaya 
Semakin dalam dasar suatu ekosistem sungai semakin bervariasi pula komunitas di dalamnya. Cahaya, berperan dalam fotosintesis dan juga sebagai sarana dalam menggunakan indera mata makhluk hidup dalam ekosistem air. Semakin banyak cahaya yang mengenai suatu ekosistem sungai, maka produsen utama seperti plankton dan alga akan meningkat. Hal ini secara langsung akan meningkatkan produktivitas ekosistem sungai.
Temperatur Sungai
Perbedaan temperatur suatu ekosistem sungai menyebabkan perbedaan biotik di dalamnya. Akan tetapi, kebanyakan ekosistem sungai yang merupakan aliran air, temperaturnya tidak mencapai titik beku. Temperatur sangat brhubungan dengan cahaya serta kondisi geologis ekosistem sungai tersebut.

Kandungan kimiawi Sungai
Kandungan kimiawi ekosistem sungai seperti kadar Oksigen dalam air, kandungan mineral yang ada dan banyaknya bahan organik yang ada dalam ekosistem sungai. Hal itu mempengaruhi pembagian penyebaran biotik yang ada. Di wilayah yang banyak mengandung oksigen tentuah terdapat banyak alga dan tumbuhan fotosintesis dan hewan sangat aktif bergerak.

Substrat
Perbedaan kekuatan arus mempengaruhi substrat yang ada dan letaknya serta penimbunannya pada ekosistem sungai. Substrat anorganik pada aliran sungai dapat mengendap ataupun berpindah dan mengendap di tempat lain tergantung kerasnya arus dan ukuran partikel.

Komponen biotik dalam ekosistem sungai
Pada ekosistem sungai terdapat beberapa jenis makhluk hidup mulai dari mikrooganisme seperti bakteri, arthropoda seperti serangga, mollusca contohnya siput, keong.Tentu saja terdapat banyak jenis ikan dan amphibi serta reptil dalam ekosistem sungai.Mamalia dan Aves pun dapat berada dalam ekosistem sungai. Semua jenis makhluk hidup tadi nantinya akan membentuk jaring-jaring  makanan.
2.3 PENGERTIAN POLUSI AIR
Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi, debu, bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya.Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera.
Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna, bau dan rasa. Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari penggunaan pupuk buatan dan detergen,Poliklorin Bifenil(PCB) senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan- bahan peluma dan plastic, Minyak dan Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak, logam- logam berat berasal dari industri bahan kimia dan bensin, Limbah Pertanian berasal dari kotoran hewana dan tempat penyimpanan makanan ternak, Kotoran Manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia dan kotoran binatang.
2.4. MACAM MACAM POLUSI AIR
Sumber polusi air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan yaitu; bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan yang tidak sediment, bahan- bahan yang mengandung radioaktif dan panas.

Pembuangan sampah dapat mengakibatkan  kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.Pembuangan sampah organic maupun anorganik yang dibuang ke sungai terus- menerus, selain mencemarin air, terutama di musim hujan akan mengakibatkan banjir. Air adalah unsur alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan  meresap















BAB III
METODOLOGI  PENELITIAN

3.1    VARIABEL PENELITIAN
3.1.1    Variabel bebas.
            Pencemaran air sungai disebabkan limbah rumah tangga dan limbah industri.
3.1.2    Variabel terikat.
Meningkatnya limbah disungai menyebabkan kualitas air sungai semakin berkurang.
3.2   METODE PENGUMPULAN DATA
Dengan ini kami mengumpulkan data menggunakan metode observasi dengan mengamati dan mencatat objeknya.







BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.Pengertian Sungai dan Fungsinya
A. Pengertian Sungai
             Sungai dapat didefinisikan sebagai saluran di permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah yang melalui saluran itu air dari darat menglir ke laut.Di dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai”. Sedang di dalam Bahasa Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream” dipergunakan untuk menyebutkan sungai kecil, sedang “river” untuk menyebutkan sungai besar
B. Kegunaan Sungai
            Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang ada di sekitarnya:
1. Sumber energi pembangkit listrik.
2. Sebagai sarana transportasi.
3. Tempat rekreasi atau hobi.
4. Tempat budidaya ikan, udang, kepiting, dll.
5. Sumber air minum makhluk hidup.
6. Bahan baku industry.
7. Sumber air pertanian, peternakan dan perikanan.
8. Sebagai tempat olahraga.
9. Untuk mandi dan cuci.
10. Tempat pembuangan limbah ramah lingkungan.
11. Tempat riset penelitian dan eksplorasi.
12. Bahan balajar siswa sekolah dan mahasiswa.

4.2.DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)


Daerah aliran sungai atau (DAS) adalah sungai induk beserta anak-anak sungai yang membentuk suatu kompleks sungai, contoh daerah aliran sungai antara lain: DAS Mahakan di Kalimantan, DAS Rhein di Eropa, DAS Misissisipi di Amerika Serikat, dan sebagainya.Pada garis besarnya badan sungai dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

Bagian Hulu Sungai (terletak di sekitar gunung)
Ciri-ciri dari sungai bagian hulu, antara lain:
1.   Kemiringan sungainya sangat besar.
2.   Aliran sungai deras dan banyak ditemukan jeram (air terjun).
3.   Erosi sungai sangat aktif.
4.   Erosinya kearah vertical (ke arah dasar sungai).
5.   Lembah sungainya berbentuk V.
Bagian Tengah Sungai
Ciri-ciri dari sungai bagian tengah, antara lain:
1.   Kemiringan sungai sudah berkurang.
2.   Aliran sungai tidak seberapa deras dan jarang dijumpai jeram.
3.   Erosi sungai agak berkurang dan sudah ada sedimentasi.
4.   Erosi sungai berjalan secara vertical dan horizontal.
5.   Lembah sungainya berbentuk U.


Bagian Hilir Sungai (terletak di daerah muara sungai)
Ciri-ciri dari sungai bagian hilir, antara lain:
1.   Kemiringan sungai sangat landai.
2.   Aliran sungai berjalan sangat lamban.
3.   Erosi sungai sudah tidak ada yang ada adalah sedimentasi.
4.   Sedimentasi membentuk daratan banjir dengan tanggul alam.
5.   Lembah sungai berbentuk huruf U.
4.3.HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

A.PERAIRAN DARAT
1.Siklus hidrologi
Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut sikus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.
Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1.      Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan,lalu jatuh ke laut.
2.      Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin, membentuk awan diatas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke laut lagi
3.      Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es diatas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.


Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain:
a)      Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
b)      Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau mulut daun.
c)         Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d)        Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
e)        Adveksi,yaitu transportasi air pada gerkan horizontal seperti transporasi panas dan  uap   air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
f)         Presipitasi, yaitu segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi  hujan, air, hujan es, dan hujan salju.
g)        Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui             sungai dan anak sungai.
h)        Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah.
2.Sungai
            Sunagi adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar.
1.    Klasifikasi sungai.
1.      Berdasarkan keadaan aliran airnya, sungai dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a.       Sungai episodik (perenial).
b.      Sungai periodik (intermiten).


2.      Berdasarkan sumber airnya, sungai dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a.       Sungai hujan.
b.      Sungai gletser.
c.       Sungai campuran.
3.      Berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilaluinya, sungai dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a.       Sungai anteseden.
b.      Sungai epigenesa.
4.      Berdasarkan arah aliran yang dilaluinya, sungai dapat dibagi menjadi 6 macam, yaitu:
a.       Sungai consequent lateral.
b.      Sungai sonsequent longitudinal.
c.       Sungai subsequent.
d.      Sungai resequent.
e.       Sungai obsequent.
f.       Sungai insequent.
5.      Penggolongan sungai berdasarkan pertimbangan yang lain, yaitu:
a.       Sungai superimposed.
b.      Sungai reverse.
c.       Sungai composit.
d.      Sungai anaklinal.
e.       Sungai compound.




2.pola aliran sungai
Ada berbagai pola aliran sungai sebagai berikut:
a.       Paralel.
b.      Rektangular.
c.       Angular.
d.      Radial sentrifugal.
e.       Radial sentripetal.
f.       Trellis.
g.      Anular.
h.      Dendritik.

3.meander sungai
            Meander adalah bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Terbentuknya meander karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi.
Pada lemgkungan meander masing-masing terhadap dua sisi. Bagian dari lengkungan meander yang selalu mendapat sedimentasi sehingga menyebabkna aliran tersebut berpindah disebut undercut. Aliran air mengalir lebih cepat pada sisi luar lengkung dibandingkan arus pada sisi dalam, sehingga sisi luar lengkungan tererosi dan hasilnya terendapkan pada sisi dalam.Demikian seterusnya sampai pada suatu saat meander mungkin akan berbentuk setengah lingkaran atau bahkan hampir melingkar penuh. Batas daratan yang sempit yang memisahkan antara tikungan yang satu dan tikungan lainnya akhirnya terpotong oleh saluran yang baru, dan terbentuklah danau tapal kuda atau danau mati (oxbow lake).


4.Delta
            Pada ujung aliran dekat danau muara di laut atau danau, akan terbentuk suatu endapan yang disebut delta. Delta memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Ada faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan terdebut antara lain jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan musim.
5.pertumbuhan suatu lembah sungai
            Lembah sungai adalah suaru bentuk permukaan yang lebih rendah daripada bagian lainnya yang dihasilkan oleh pengikisan air. Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat berjalan melalui 3 proses yaitu :
a.       Pedalaman lembah sungai
Di daerah hulu sungai dengan perbedaan ketinggian masih cukup besar, sungai memiliki aliran yang cukup kuat. Kecepatan aliran yang besar menyebabkan proses erosi dan transportasi bekerja lebih dominan.
b.      Pelebaran lembah sungai
Pada daerah datar, proses erosi yang bekerja lebih banyak adalah erosi menyamping(lateral). Hal ini disebabkan lambatnya kecepatan arus yang mengalir.
c.       Pemanjangan lembah sungai
Pemanjangan lembah dapat terjadi karena terjadinya penurunan permukaan laut, sehingga daratan bertambah maju, dan karena pertumbuhan delta, yang berarti menambah pula muka daratan.
6.Air tanah
Air tanah bagian air yang berada pada lapisan dibawah permukaan tanah. Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh bagian air itu disebut permukaan preatik.berdasarkan kenyataan tersebut terdapat dua jenis lapisan batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).
1)      Lapisan kedap, kadar pori lapisan tak kedap air atau tak tembus air sangat kecil, sehingga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil.
2)      Lapisan tak kedap, kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar.
3)      Penampang air tanah, air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous yang menjadi pengikat air tanah dengan jumlah cukup  besar.
7.Daerah aliran sungai (DAS)
            kumpulan sungai pada suatu sistem cekungan dengan aliran keluar atau muara tunggal membentuk daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai adalah wilayah tampungan yang masuk kedalam wilayah air sungai.
Contoh-contoh daerah aliran sungai di indonesia:
1)      DAS ciliwung, yang mempunyai hulu di bogor dan hilir di jakarta.
2)      DAS bengawan solo, yang mempunyai hulu di wonogiri dan hilir di gresik.
3)      DAS mahakam, yang mempunyai hulu di pegunungan bawui dan hilir di samarinda.
8.Banjir di daerah aliran sungai
            akibat hujan yang aliran airnya melalui hutan-hutan gundul, daerah yang kurang bervegetasi (tanaman di permukaan bumi sebagai daya serap air, maka timbullah banjir).
a.faktor penyebab banjir
banjir sering terjadi didaerah hilir DAS, meskipun penyebab banjir tidak selalu terjadi di bagian hilir. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya banjir antara lain:
1)      Penebangan hutan yang berlebihan
2)      Penutupan daun dan kantong-kantong air lainnya
3)      Berubahnya saluran drainase dan sungai


b.Dampak banjir
Dampak yang ditimbulkan banjir antara lain:
1)      Bangunan seperti rumah, gedung sekolah, jembatan menjadi rusak
2)      Jaringan jalan,telepon, listrik menjadi rusak atau terputus
3)      Pencemaran air dan tanah
c.usaha penanggulangan banjir
            supaya DAS tidak mengalami kerusakan maka perlu adanya usaha pemeliharaan sehingga unsur-unsur yang ada dalam DAS (unsur fisik,kimia dan biologi) tetap terjaga kelestariannya.
Usaha menjaga kelestarian DAS dapat dilakukan dengan konservasi lahan di dalm DAS tersebut. Konservasi lahan dapat dilakukan dengan dua metode,yaitu:
1)      Metode vegetatif, antara lain:
2)      Penghutan kembali lahan gundul
3)      Penghijauan
4)      Metode mekanik, atara lain:
5)      Pembuatan selokan atau saluran air
6)      Pembuatan sumur
7)      Pembuatan tanggul pada lereng-lereng curam
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi resiko banjir antara lain:
1)      Upaya penghijauan.
2)      Pembuatan teras-teras.
3)      Pembuatan tanggul-tanggul dipinggir sungai.
4)      Pembuatan terusan saluran air.


4.4.Pola Aliran Sungai
Pola aliran sungai dipengaruhi oleh struktur geologi dan permukaan daerah yang dilalui. Macam pola aliran sungai sebagai berikut.
a. Radial 
adalah pola aliran sungai menyebar (sentripetal) yang terletak di daerah dataran tinggi.
b. Pinante 
adalah pola aliran sungai yang muara anak sungainya berbentuk sudut lancip.
c. Anular 
adalah pola aliran sungai semula radial sentrifugal, kemudian timbul sungai-sungai subsekuen yang sejajar kontur. Biasanya terdapat di daerah dome stadium dewasa.
d. Dendritik 
merupakan pola sungai yang arah alirannya tidak teratur biasanya terdapat di daerah pantai.
e. Rectangular 
merupakan pola sungai yang aliran sungainya melalui daerah patahan yang membentuk sudut siku-siku.
f. Trellis 
adalah pola aliran sungai yang menyirip daun dan mempunyai kombinasi antara sungai resekuen, obsekuen, dan konsekuen.

4.5. Bahaya pencemaran air sungai
Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker dan diare. Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
1.      Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
2.      Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
3.      Pendangkalan dasar perairan
4.      Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
5.      Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
6.      Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
7.      Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
8.   Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
4.6.Usaha-usaha untuk mencegah pencemaran air sungai
Saat ini sungai sering mengakibatkan banjir akibat sungai itu dipenuhi sampah yang menutupi aliran sungai. Adapun menurut kami beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadi banjir lagi yaitu:
1.      Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadayamasyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya penggunaan bahan  dari pavling blok ( blok- blok adukan beton yang disusun denagn rongga- rongga resapan air disela- selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut.
2.      Apabila di halaman pekarangan- pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah sumur- sumur resapan air hujan sebanyak- banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
ü  Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak
ü  Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan- lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah.
ü  Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah, dapat dialirkan ke sumur- sumur resapan. Jangan membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah
ü  Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20- 50 cm, satu- satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah  di atas ambang permukaan air banjir.
ü  Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.
ü   Segala sesuatu yang menutupi permukaan air seperti Rumah diatas sungai, Kandang ternak, Jamban dipindahkan ketempat lain karna sangat menggaanggu aliran sungai.
4.7.Contoh  Daerah aliran sungai
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a6/Hydrographic_basin.svg/250px-Hydrographic_basin.svg.pngContoh daerah aliran sungai.
Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya melalu sungai.Air Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi dimana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.
Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara alamiah. Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga akan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup.
Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk (terserap) ke dalam tanah (infiltrasi), sedangkan air yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah (surface detention) untuk kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (runoff), untuk selanjutnya masuk ke sungai. Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kipler yang selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembaban air tanah telah cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horizontal) untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (subsurface flow) yang kemudian akan mengalir ke sungai.Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Masalah-masalah DAS di Indonesia
  1. Banjir
  2. Produktivitas tanah menurun
  3. Pengandapan lumpur pada waduk
  4. Saluran irigasi
  5. Proyek tenaga air
  6. Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)

Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS
  1. Metode Isohyet, yaitu garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki jumlah curah hujan yang sama selama periode tertentu. Digunakan apabila luas tanah lebih dari 5000 km²
  2. Metode Thiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit (luas 1000-5000 km²)
Daerah-daerah DAS
  1. Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram.
  2. Tengah sungai, relatif landai,terdapat meander. Banyak aktivitas penduduk.
  3. Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.



4.8 Macam-macam DAS
DAS dibedakan menjadi dua, yakni:
  • DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila terjadinya hujan di daerah hulu.
  • DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil. Manakala hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang tidak terlalu hebat.
Bentuk-bentuk DAS
Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:
  • Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.
  • Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.
  • Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial dan berurutan.



4.9Manfaat Sungai
Sejak jaman dahulu kala, sungai menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat yang berdiam di sekitar alirannya. Ia menjadi sumber hidup dan kehidupan masyarakat yang bermukim di sekitar bantarannya. Sungai menjadi ruang sosial yang cukup representative bagi masyarakat karena bisa digunakan untuk mandi, mencuci serta bahkan mencari ikan untuk kebutuhan rumah tangga dan sumber penghasilan.
Bahkan kalau kita cermati, beberapa candi dan kerajaan-kerajaan di Nusantara ini senantiasa berdiri tidak jauh dari sungai. Tentu saja keberadaan sungai menjadi vital bagi kehidupan saat itu. Disaat transportasi belum semudah sekarang ini, pembangunan candi dan kerajaan itu menggunakan sungai sebagai jalur utama transportasi bagi keluar masuknya perahu pengangkut bahan bangunan serta makanan. Sungai juga menjadi penjaga harmoni bagi keberadaan gunung serta bukit yang tak jauh darinya. Dibeberapa tempat, sungai bahkan menyediakan pasokan air yang cukup penting bagi sektor pertanian dan perkebunan. Bahkan batu-batu yang ada disungai mensuplai sebagian besar bahan bangunan bagi rumah penduduk di sekitar daerah aliran sungai. Dengan demikian, keberadaan sungai menjadi sangat penting bagi kehidupan bahkan sampai sekarang. Namun sayang, kita kurang begitu peduli dengan pelestarian dan kebersihan sungai disekitar kita. Padahal disamping bermanfaat untuk hal diatas, sungai di jaman sekarang bisa pula di gunakan untuk pembangkit tenaga listrik, wisata air serta aneka kegiatan yang berhubungan dengan air dan perairan.
Sungai yang terawat serta terjaga kebersihannya akan membawa dampak positif bagi masyarakat yang hidup disekitarnya. Karena dapat menghindarkan diri dari resiko banjir serta dapat mendatangkan devisa bagi industri pariwisata di sekitar bantaran sungai. Sudah saatnya kita menjaga kebersihan sungai karena dari sanalah roda kehidupan itu mengalir Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).Manusia membutuhkan air dalam jumlah besar untuk berbagai kebutuhan hidupnya yang dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Perairan darat seperti sungai, danau, waduk, empang, rawa, dan lain sebagainya memiliki banyak manfaat jika dikelola dengan baik oleh masyarakat sekitar perairan.
Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang ada di sekitarnya.
Ø  Sumber energi pembangkit listrik
Ø   Sebagai sarana transportasi
Ø  Tempat rekreasi atau hobi
Ø  Tempat budidaya ikan, udang, kepiting,
Ø  Sumber air minum makhluk hidup
Ø  Bahan baku industry
Ø  Sumber air pertanian, peternakan dan perikanan
Ø  Sebagai tempat olahraga
Ø  Untuk mandi dan cuci
Ø  Tempat pembuangan limbah ramah lingkungan
Ø  Tempat riset penelitian dan eksplorasi
Ø  Bahan balajar siswa sekolah dan mahasiswa. dan masih banyak lagi manfaat lain perairan darat bagi manusia yang belum disebutkan.

4.10.DAFTAR NAMA SUNGAI YANG ADA DI INDONESIA
Berikut ini adalah daftar sungai di Indonesia.
Indonesia provinces blank map.svg
Menurut panjang

Menurut provinsi

Aceh                                                  
Bali
Bengkulu
Jakarta
Jambi

Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku
Nusa Tenggara Barat
Papua
Riau
SuIawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Yogyakarta




*sumber : wikikipedia.http//.kenmeg.budidaya.go.id








BAB IV
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat kami simpulkan bahwa:
·         Polusi air adalah  pristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain ke dalam air sehingga kualitas air terggangu
·         Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah pertanian, limbah industri dan sebagianya
·         Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan lain- lain

5.2  SARAN
Agar pencemaran air tak ada lagi, saran kami adalah:
§  Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang tercemar dan ada yang tidak.
§  Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
§  Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air.
§  Untuk limbah industri, sebelum dibuang sebaiknya diolah terlebih dahulu.
§  Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
§  Harapan kelompok kami mohon dukungan dari dosen pengampu dan teman teman

DAFTAR PUSTAKA
            http//.academia.edu, penelolaan sungai dan rawa,
            http//.sungai dan ekosistem.com
            Wikipedia.go
            Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
            Wijaya billy. 2008, hidrologi, penerbit yayasan: embah lule
            wikikipedia.http//.kenmeg.budidaya.go.id
            Google.com


















GAMBAR
DOKUMENTASI












                                           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar